ARTIFICIAL INTELLEGENCE (AI) PADA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI
AGEN VIRTUAL
BOT IVR (Interactive Voice Response)
Penggunaan Bot IVR
(Interactive Voice Response) umumnya sudah digunakan oleh banyak perusahaan
penyedia jasa kecerdasan buatan. Biasanya, Bot IVR berkomunikasi satu arah dan
memutar pesan suara yang telah direkam saat pelanggan melakukan panggilan
telepon. Namun, kini otomatisasi interaksi terus berkembang dan menyesuaikan
kebutuhan pada percakapan yang lebih intens lagi. Beberapa perusahaan bahkan
telah mengembangkan teknologi yang dapat menjawab pertanyaan atau
"bereaksi" terhadap sebuah percakapan kompleks.
Agen virtual
berbasis AI, adalah generasi teknologi suara yang terbaru dan lebih pintar. Ia
mampu merubah komunikasi menjadi sebuah percakapan antar perusahaan dan
konsumen. Teknologi ini didasarkan pada jaringan neural (neural network),
pembelajaran mesin (machine learning), dan big data. Agar lebih efisien, ia
harus dilatih dengan menggunakan rekaman percakapan telepon asli antar manusia:
agen contact center dan konsumen. Rekaman panggilan akan dikodekan, dianalisis,
ditandai untuk jaringan neural, untuk selanjutnya dilakukan pelatihan.
Mengenai
jaringan neural, salah satu perusahaan mengembangkan skema respon neural yang
bisa dapat memahami frasa yang kompleks dan respon yang tidak umum. Misalnya konsumen
jarang menggunakan kata “Ya” dan “Tidak”, lumrahnya pakai respon “Apa” atau
“Oke”. Kemudian salah satu perusahaan agen virtual tersebut bisa merespon
dengan sangat beragam lewat pemrosesan ucapan atau Natural Language
Understanding (NLU). Berkat NLU, percakapan antara
bot dan manusia tidak dapat dibedakan, dan terdengar sangat mirip, mulai dari
intonasi, jeda, dan responnya. Hebatnya lagi, berkat pembelajaran mesin
(machine learning), agen virtual dapat menjadi lebih baik setiap kali ada
percakapan atau skenario baru.
Comments
Post a Comment